Aturan Permainan Gobak Sodor dan Manfaatnya untuk Anak

Bermain Gobak Sodor tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan banyak manfaat positif bagi perkembangan anak-anak.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya. Selain tarian dan tradisi, permainan anak tradisional juga merupakan bagian dari budaya Indonesia yang telah dilestarikan dari generasi ke generasi.

Namun, di era modern saat ini, anak-anak jarang sekali memainkan permainan tradisional. Padahal, permainan tersebut dapat memberikan nilai-nilai positif yang berharga bagi anak-anak.

Salah satu permainan tradisional Indonesia yang menawarkan banyak manfaat adalah Gobak Sodor. Selama permainan ini berlangsung, anak-anak akan beraktivitas secara fisik dengan cara yang menyenangkan.

Tidak hanya menghibur, permainan ini juga membantu menjaga kebugaran tubuh anak. Dengan melibatkan https://smabudimulia-jakarta.com/ aktivitas fisik, Kementerian Pemuda dan Olahraga resmi mengklasifikasikan Gobak Sodor sebagai salah satu permainan olahraga tradisional Indonesia.

Menarik, bukan? Lalu, dari mana asal-usul Gobak Sodor? Bagaimana aturan mainnya? Apa saja manfaat yang dapat diperoleh anak dari bermain Gobak Sodor?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita pelajari aturan permainan dan manfaat Gobak Sodor untuk anak-anak yang telah dirangkum oleh Popmama.com berikut ini.

Gobak Sodor, yang juga dikenal sebagai galasin atau galah asin, merupakan permainan olahraga tradisional Indonesia. Namun, ada yang berpendapat bahwa Gobak Sodor bukanlah berasal dari Indonesia. Apakah itu benar?

Menurut literatur Belanda, nama Gobak Sodor berasal dari frasa «Go Back Through the Door,» yang berarti ‘melewati pintu’. Sebab, orang Indonesia kesulitan mengucapkan “Go Back Through the Door,” maka nama permainan ini disingkat menjadi “Gobak Sodor”.

Di sisi lain, literatur dari Indonesia menjelaskan, dalam buku Baoesastra karya WJS Poerwadarminto yang diterbitkan pada tahun 1939, bahwa nama Gobak Sodor terdiri dari kata “gobak” yang berarti ‘bergerak dengan bebas’ dan “sodor” yang bermakna ‘tombak’. Jadi, nama “Gobak Sodor” menggambarkan ‘bergerak bebas dengan menggunakan tombak’.

Di balik arti nama tersebut terdapat sebuah cerita. Dulu, para prajurit sering memainkan permainan yang disebut “Sodoran” untuk melatih keterampilan bertempur dengan tombak.

Untuk memulai permainan Gobak Sodor, langkah pertama adalah menyiapkan lapangan bermain. Lapangan Gobak Sodor berbentuk persegi panjang dan memiliki ukuran yang kurang lebih sama dengan lapangan bulu tangkis, yang kemudian dibagi menjadi enam bagian.

Garis batas lapangan dapat dibuat dengan kapur, lakban, atau bahan lain yang aman dan terlihat jelas sesuai dengan lahan yang digunakan. Garis-garis horizontal dan satu garis vertikal di dalam lapangan tersebut akan diisi oleh salah satu tim yang ditugaskan untuk menghalangi.

Selanjutnya, tim perlu dibentuk. Gobak Sodor adalah permainan beregu, sehingga tidak dapat dimainkan sendirian. Permainan ini dimainkan oleh dua tim, dengan masing-masing tim terdiri dari 3-5 anggota.

Satu tim berfungsi sebagai penjaga, sementara tim lainnya berperan sebagai penyerang.

Tim penjaga akan berdiri di garis-garis lapangan untuk menghadang tim penyerang. Mereka dapat bergerak di sepanjang garis jaganya untuk menyentuh lawan yang lewat, dengan syarat kakinya tetap menempel pada garis tersebut.

Sementara itu, anggota tim penyerang akan bergerak satu per satu dari titik start dan mencoba untuk melewati garis-garis yang ada hingga mencapai garis akhir yang telah ditentukan. Mereka harus bergerak dengan hati-hati agar tidak tertangkap oleh tim penjaga.

Jika salah satu anggota tim penyerang terkena sentuhan dari tim penjaga, mereka akan langsung bertukar peran dengan tim lawan. Tim yang berhasil melewati penjaga garis dengan anggota terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.